![]() |
Hendriyanto (23), pemuda asal Warungkondang, Cianjur usai bekerja serabutan menjadi supir. |
cianjurpost.com – Sulitnya mencari lapangan pekerjaan
di Kabupaten Cianjur, kerap kali dirasakan oleh para pencari kerja terutama bagi
lulusan sekolah menengah pertama.
Hal ini, dirasakan oleh salah satu pemuda asal Warungkondang,
Cianjur, Hendriyanto (23) yang mengatakan, perusahaan atau pabrik seringkali
mencantumkan persyaratan mengenai batas jenjang pendidikan. Seleksi
administrasi ini yang kerap menyusahkan para pencari kerja terutama untuk
lulusan menengah kebawah.
"Bagi saya yang hanya lulusan sekolah menengah pertama
memang sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena tidak bisa dipungkiri bahwa
jenjang pendidikan pun menjadi tolak ukur dalam menilai calon pekerja"
ujarnya, Senin (27/6).
Hendri panggilan akrabnya, berpandangan untuk saat ini
memang sudah banyak lulusan sarjana yang mungkin kedepannya akan semakin
mempersempit lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah menengah pertama.
Masih kata hendri, banyknya lulusan sarjana seperti sekarang
ini juga menjadi penyebab banyaknya jumlah pengangguran diperkampungan yang
mayoritas hanya lulusan sekolah menengah.
"Mungkin bagi orang-orang yang hanya lulusan sekolah
menengah dan tidak berduit akan sangat sulit sekali dalam mendapatkan kerja,
bisa dilihat juga kan bahwa sekarang banyak yang nyari duit dengan duit
(mencari kerja dengan menyuap)". Guraunya.
Bagi hendri, yang hanya lulusan sekolah menengah dan yang
ekonomi rendah hanya bisa kerja serabutan atau kuli.
“Ya bagi saya sekarang hanya bisa kerja serabutan, yang
tidak harus menyertakan ijazah atau bisa juga dengan membuka usaha
kecil-kecilan dan itu juga harus pake modal dulu". Lanjutnya. (awo)