![]() |
Diskusi : Kondisi pertanian dari masa kemasa. |
cianjurpost.com - Refleksi Hari Tani Nasional, yang diadakan oleh
Poros Sahabat Nusantara (Posnu) Cianjur, PMII Rayon Persiapan Fakultas Sain
Terapan Universitas Suryakancana Cianjur, dan Dupa Institut, Sabtu (25/09/21).
Membedah kondisi petani dari masa kemasa.
Ibrahim Aswari Gandana, Selaku Pelestari Pandan Wangi Cianjur, selaku narasumber, membedah bagaimana kondisi kebijakan pertanian di Indonesia. Menurutnya, pembangunan pertanian dari masa kemasa, menjadi tumpuan utama negara, karena Negara Indonesia adalah negara agraris dan maritim. Untuk itu dalam membangun ekonomi sektor pertanian menjadi unggulan.
Pada era Presiden Sukarno bahwa pertanian adalah mata pencaharian utama, sehingga Soekarno menempatkan petani sebagai salah satu sokoguru. dan sektor pertanian mulai dibangun, dengan menghasilkan berbagai kebijakan diantaranya undang-undang pokok agraria.
Namun menurut Ibrahim, program sokoguru tidak tercapai, karena
selalu ada habatan konflik politik. Sehingga menimbulkan gejolak politik dengan
adanya berbagai pemberontakan.
Pak Iim sapaan akrabnya, menjelaskan era pertanian berikutnya yaitu
pada jaman orde baru, lagi-lagi pembangunan ekonomi dititiktekankan kepada
pertanian.
“Diawal rejim ini mencanangkan kebijakan swasembada beras dan focus.
Pemberontakan dan konflik plitik hampir mereda. sehingga target swasembada
pangan sempat tercapai pada tahun 1984, setelah tiga kali repelita,”
Namun sayang kebijakan swasembada beras hanya bisa bertahan tiga
tahun. Kenapa demikian, karena menurutnya, para pengelola negara terlalu
terburu buru ingin cepat tercapai dalam target peningkatan ekonomi. Sehingga sektor
pertanian mulai tergeser dengan sektor industri.
“Setelah itu bidang pertanian tidak menjadi unggulan karena bergeser
kebidang industri, mulailah petani dilupakan,” ungkapnya.
Setelah berjalan beberapa tahun pembangunan industri ternyata
tidak berhasil, karena jelas data pada tahun 1996 menunjukan jika dibandingkan
antara sektor pertanian dan sektor industri pada waktu itu, lebih besar sektor pertanian
satu berbanding enam.
Sektor industri yang dibangun pada waktu itu, diawali dari
pembangunan industri penerbangan yang akhirnya menuai kegagalan karena dukungan
dari pemerintah tidak total, dan mencapai pada krisis moneter dan negara Kembali
bergejolak.
![]() |
Bersama: Peserta refleksi, sial lakukan Rencana aksi daerah. |
Setelah orde baru tumbang, Indonesia mengalami perubahan total ”bagaikan
durian” runtuh, sampai banyak kepala negara yang menjabat dengan kurun waktu
yang singkat, ini artinya meunjukan pembangunan yang belum beres, dan pertanian
masih belum jadi perhatian Kembali.
Setelah terjadi pemilihan presiden langsung, dan Presiden SBY
menjabat selama dua peride, Menurutnya sector pertanian mulai dilirik Kembali,
dengan adanya repitalisasi dibidang pertanian. Sebab negara kita, dalam
mebangun ekonomi tetap tidak bisa meninggalkan pertanian dan tetap menitik
tekankan pada pertanian.
Dia pun menuturkan, sampai saat Jokowi sekarang kita masih belum
bisa menyaksikan keberhasilan dibidang pertanian. “peernya adalah bagaimana
nasib petani kita ditengah industrialisasi besar-besaran, sementara kita masih
makan nasi” ungkapnya.